Oleh
Mahdalena
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Malikussaleh
Email:
mahda_stain@yahoo.com
Abstrak.
Sistem
persamaan Linear (SPL) banyak digunakan dalam berbagi bidang seperti pada arus
lalu lintas, ekonomi, persamaan kimia dan lainnya.SPL membutuhkan
latihan dan ketekunan perhitungan dan Operasi Baris Elementer (OBE), dan salah
satu alternatif untuk mengecek kebenaran solusi adalah denganmenggunakan
komputer. Hal lain yang sangat penting adalah aplikasi SPL dalamkehidupan nyata
yang dikaitkan dengan Alquran. Seperti kandungan dalam Alquran surah Al baqarah
ayat 164, intinya sudah selayaknya untuk selalu berfikir dan merenungkan
fenomena-fenomena alam, konteks kehidupan nyata untukdikaitkan dengan ayat-ayat
Alquran dengan materi-materi yang dipelajari, dalamhal ini materi SPL.
Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pembelajaran sistem
persamaan linear dengan penerapan
strategi REACT pada materi SPL yang dikaitkan dengan ayat-ayat Alquran. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan.Subjek wawancara
adalah 3 mahasiswa yang terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang,
dan rendah. Strategi REACT
memuat lima
strategi, yaitu Relating (mengaitkan), Experiencing
(mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerjasama), dan Transferring
(mentransfer).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa
prodi tadris matematika STAIN Malikussaleh Lhokseumawe pada materi SPL yang
dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata dan Al Quran. Hal ini didukung oleh hasil tes
mahasiswa, hasil observasi dan berdasarkan hasil wawancara.
Kata-kata
Kunci: Strategi REACT, Al Quran, Sistem
persamaan Linear (SPL).
PENDAHULUAN
Sistem persamaan linear merupakan pondasi dari pokok bahasan sistem
persamaan linear dan matrik. Pemahaman materi sistem persamaan linear merupakan
hal yang perlu dikuasai karena sangat banyak digunakan dalam berbagai aspek
bidang, misalnya pada arus lalu lintas, jaringan listrik, persamaan-persamaan
kimia, model ekonomi, dan lain-lain, Steven (2001).
Pengalaman
penulis, pada saat mengasuh matakuliah ini khususnya pada topik sistem
persamaan linear (SPL) kebanyakan mahasiswa kurang termotivasi untuk mencari
solusi dari SPL tersebut. Hal ini disebabkan karena perhitungannya maupun
operasi baris elementer (OBE) yang berulang-ulang sehingga membosankan
mahasiswa. Bahkan mahasiswa menganggap topik SPL merupakan materi yang sulit.
Padahal SPL hanya membutuhkan latihan dan ketekunan perhitungan dan OBE, dan
salah satu alternatif untuk mengecek kebenaran solusi adalah dengan menggunakan
komputer. Hal lain yang sangat penting adalah aplikasi SPL dalam kehidupan
nyata yang dikaitkan dengan Alquran. Seperti kandungan dalam Alquran surah Al
baqarah ayat 164, yang artinya: sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar dilaut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia
sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Berdasarkan ayat tersebut sudah selayaknya untuk selalu berfikir dan
merenungkan fenomena-fenomena alam, konteks kehidupan nyata untuk dikaitkan
dengan ayat-ayat Alquran dengan materi-materi yang dipelajari, dalam hal ini
materi SPL.
Sejalan dengan
ungkapan di atas, maka mahasiswa diupayakan untuk tidak hanya sekedar
menentukan solusi, mahasiswa merumuskan model matematika, bekerja sama, tahu
menerapkan dalam kehidupan dan dapat mentransfer ke dalam konteks baru,
sekaligus belajar selalu mengaitkan dengan konteks. Hal yang dikemukakan
tersebut merupakan ciri-ciri pembelajaran dengan strategi REACT. Strategi REACT, Crawford
(2001) memuat lima
strategi, yaitu Relating (mengaitkan), Experiencing (mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerjasama), dan Transferring
(mentransfer). Strategi-strategi ini menfokuskan pada pembelajaran dalam konteks.
Untuk memecahkan
masalah yang telah dijelaskan diatas, akan dicoba suatu strategi REACT pada
materi sistem persamaan linear dengan aplikasi pada kehidupan nyata yang dikaitkan dengan
ayat-ayat Alquran.
METODE
PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Penelitian
ini berusaha mendeskripsikan pembelajaran SPL melalui strategi REACT yang
dikaitkan dengan ayat-ayat Alquran untuk membangun pemahaman mahasiswa terhadap
konsep matematika. Penelitian ini lebih menekankan pada proses pembelajaran
daripada hasil akhir pembelajaran itu sendiri, maksudnya proses pembelajaran
yang baik akan memberikan hasil akhir pembelajaran yang baik pula. Pembelajaran
akan berlangsung dalam setting alami. Data hasil penelitian berupa kata-kata
dan dipaparkan sesuai dengan kejadian dalam penelitia dan analisis data
dilakukan secara induktif.Peneliti adalah instrumen utama, karena peneliti yang
merencanakan, merancang, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan membuat laporan.
Melihat
karakteristik penelitian seperti dipaparkan di atas, maka pendekatan yang
sesuai dan digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal ini sesuai dengan
pendapat Moleong bahwa karakteristik penelitian kualitatif antara lain: (1)
peneliti bertindak sebagai instrumen utama, karena disamping sebagai pengumpul
data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat langsung dalam proses
penelitian, (2) mempunyai latar alami (natural setting), data yang
diteliti dan dihasilkan akan dipaparkan sesuai yang terjadi di lapangan, (3) hasil
penelitian bersifat diskriptif, karena data yang dikumpulkan bukan berupa
angka-angka melainkan berupa kata-kata atau kalimat, (4) lebih mementingkan
proses daripada hasil, (5) adanya batas permasalahan yang ditentukan dalam
fokus penelitian, dan (6) analisis data cenderung bersifat induktif, Moleong
(2004).
Ditinjau
dari bagaimana penelitian ini dilakukan, maka penelitian ini termasuk kedalam
penelitian tindakan kelas.Menurut Arikunto (2002), upaya perbaikan ini dilakukan dengan
melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat
dari kegiatan tugas sehari-hari dalam kelas.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah satu unit mahasiswa
prodi matematika STAIN Malikussaleh tahun akademik 2010/2011 yang langsung dijadikan
subjek penelitian.
C. Prosedur Pengumpulan
Data
Prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, catatan lapangan.
D. Teknik Analisis Data
Data
yang terkumpul terdiri dari hasil tes, observasi, wawancara, catatan lapangan
dan angket dianalisis secara bersamaan.Moleong (2002), mengemukakan bahwa,
proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang ada dari
berbagai yaitu tes, wawancara, observasi, angket, catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, foto dan sebagainya.Analisis data dilakukan setiap kali setelah
pemberian suatu tindakan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alir
(flow model) yang dikemukan oleh Miles dan Huberman (1992), yang meliputi kegiatan (1) mereduksi data, (2)
menyajikan data, dan (3) menarik
kesinpulan serta verifikasi.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
Hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti bersama 2 orang pengamat terhadap pelaksanaan
tindakan menunjukkan bahwa proses
pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Persentase nilai rata-rata adalah
85,88 %. Sementara kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran termasuk
dalam kategori sangat baik dengan persentase nilai rata-rata adalah 87,69 %.
2. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sudah dapat menentukan solusi SPL
untuk aplikasi pada bidang arus lalu lintas dan persamaan kimia.Mereka terlihat
berpikir keras dalam mengaitkan materi dengan Al quran, walaupun tidak mudah
untuk memahami hal tersebut.Keterkaitan materi dengan ayat-ayat Al Quran juga
ditunjang oleh adanya mata-mata kuliah agama pada semester sebelumnya seperti
ulumul hadist, tafsir dan lain-lain. Hal ini tentunya dosen harus menggali dan berusaha
keras untuk membuat SAP yang mengaitkan
dengan ayat-ayat Al Quran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
3. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh
dosen bersama pengamat, untuk melihat
keseluruhan proses pelaksanaan tindakan dan untuk mengetahui pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan data pengamat terhadap
kegiatan dosen adalah baik, sedangkan terhadap kegiatan mahasiswa juga baik. Begitu pula berdasarkan wawancara,
mahasiswa menunjukkan keaktifannya, keinginan bersaing yang tinggi dalam dengan
kelompok lain dalam pelaksanaan diskusi kelas. Pemahaman mahasiswa terhadap
materi SPL dalam menentukan solusi pada beberapa aplikasi yang dikaitkan dengan
ayat Al Quran sudah menunjukkan ketuntasan. Berdasarkan analisis yang telah
diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan tidak perlu diulangi lagi.
4. Pembahasan
Kesulitan dalam menentukan solusi aplikasi
SPL yang dikaitkan dengan Al Quran pada
mahasiswa Berkemampuan Tinggi
Dari paparan data, hasil tes
dan setelah tindakan dan wawancara ditemukan bahwa untuk IR (mahasiswa berkemampuan tinggi) senang dengan
pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya (Relating).
IR telah dapat mengaitkan persamaan linear dengan system persamaan
linear yang nantinya akan memudahkan dalam memahami SPL itu sendiri. Kendala IR adalah belum terbiasa dengan pembelajaran yang mengaitkan
dengan ayat-ayat Al Quran, sementara untuk konteks keilmuan lain yakni dalam
hal ini konsep arus lalu lintas dan konsep persamaan kimia IR dapat memahami
dengan baik . Karenanya dosen dalam melaksanakan PBM agar terus berusaha untuk
menghadirkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata dengan Al Quran sehingga PBM
akan bermakna bagi kehidupan mahasiswa.
Kesulitan menentukan solusi aplikasi
SPL yang dikaitkan dengan Al Quran pada
mahasiswa Berkemampuan Sedang
Dari paparan data, hasil
tes setelah tindakan dan wawancara
ditemukan bahwa untuk SF (mahasiswa berkemampuan sedang) telah dapat mengaitkan(Realating)
persamaan linear dengan sistem persamaan linear yang nantinya akan memudahkan
dalam memahami SPL itu sendiri. Kendala
SF adalah belum terbiasa dengan
pembelajaran yang mengaitkan dengan ayat-ayat Al Quran dan konteks keilmuan
lain yakni dalam hal ini konsep arus lalu lintas dan konsep persamaan kimia.
Kendala lainnya SF adalah agak kesukaran
dalam menyampaikan ide-adenya (Cooperating) karena terbiasa dengan pola
pembelajaran sebelumnya. Kesulitan
menentukan solusi aplikasi SPL yang
dikaitkan dengan Al Quran pada mahasiswa Berkemampuan Rendah
Dari paparan data, hasil
tes setelah tindakan dan wawancara
ditemukan bahwa untuk NA (mahasiswa berkemampuan rendah) telah dapat mengaitkan persamaan linear dengan system persamaan
linear yang nantinya akan memudahkan dalam memahami SPL itu sendiri. Kendala NA adalah belum terbiasa dengan pembelajaran yang mengaitkan
dengan ayat-ayat Al Quran, sementara untuk konteks keilmuan lain yakni dalam
hal ini konsep arus lalu lintas dan konsep persamaan kimia NA dapat memahami
dengan baik. Namun NA membutuhkan waktu yang relatif lama dan masih harus
sering diarahkan oleh dosen.
4. Penyebab
Kesulitan Menentukan Solusi Aplikasi SPL
yang dikaitkan dengan Al Quran
Berdasarkan
hasil wawancara dan tes dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam
menentukan
solusi aplikasi SPL yang dikaitkan
dengan Al Quran. Hal
ini terjadi karena (1) Pola pembelajaran yang biasa dilakukan dosen belum
mengaitkan materi dengan pengetahuan mahasiswa sebelumnya juga aplikasi pada
bidang lainnya, (2) mahasiswa hanya menerima materi tanpa keterlibatan mental
yang signifikan, (3) mahasiswa kurang paham dengan ayat-ayat Al Quran, sehingga
menjadi kendala dalam membuat pengaitan, (4) mahasiswa kurang paham dengan
bahasa dalam ayat-ayat Al-quran maupun hadist, sehingga membutuhkan penjelasan
lanjut dari orang yang lebih memahami Al Quran dan dosen tentunya , (6)
Dosen yang mengajar pada bidang
keagamaan khususnya harus memperhatikan aspek dari taksonomi bloom khususnya
dalam hal kognitif dan afektif, karena dengan manifestasi kognitif dan afektif
dalam keseharian mahasiswa akan memudahkan dalam membuat pengaitan antara suatu
materi dengan ayat-ayat Al quran.
5. Penerapan
Strategi REACT yang dikaitkan dengan Al Quran pada Materi SPL
Strategi REACT ini merupakan merupakan rangkaian
kegiatan siswa dalam mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari, mengalami,
menerapkan, kerjasama, dan mentrasfer pengetahuan yang telah diperoleh untuk memecahkan
permasalahan dalam kehidupan.
Pembelajaran diawali
dengan pendalaman konsep yaitu menentukan
Solusi Sistem Persamaan Linear (SPL) dengan Eliminasi
Gauss-Jordan yang bertujuan agar mahasiswa dapat menentukan solusi dari SPL
berikut ini.
Sistem persamaan linear berbentuk

Untuk mencari solusi, SPL diubah ke bentuk matriks
yang diperbesar, diperoleh

Dengan melakukuan Operasi Baris Elementer (OBE)
terhadap bentuk matriks yang diperbesar akan diperoleh solusi. Adapun yang
dimaksud dengan OBE adalah:
- Mengalikan baris dengan konstanta tak nol
- Menukarkan posisi dua baris
- Menambahkan kelipatan satu baris ke baris lainnya
Pada saat melakukan OBE terhadap matriks yang
diperbesar akan diperoleh:
- Bentuk eselon baris (memiliki nol dibawah setiap 1
utama) yang disebut Eliminasi Gauss
- Bentuk eselon baris tereduksi (memiliki nol di bawah dan
di atas setiap 1 utama yang disebut Eliminasi Gauss Jordan
Penyelesaian SPL dengan Eliminasi Gauss Jordan.


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh

Diperoleh solusi; 

Di
dalam pembelajaran dengan strategi REACT
ada lima strategi yang harus digunakan selama proses belajar yaitu (1) Relating (mengaitkan), (2) Experiencing (mengalami), (3) Applying
(menerapkan),Cooperating (bekerjasama), dan (5) Transferring (mentransfer). Kelima strategi ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Relating
(Mengaitkan)
Relating (mengaitkan) merupakan strategi pembelajaran kontekstual
yang paling kuat, sekaligus inti konstruktivis. Sebelum diarahkan pada aplikasi,
dosen menanyakan dan mengingatkan materi sebelumnya yang berhubungan dengan
SPL.Selanjutnya dosen meminta mahasiswa untuk mengungkapkan materi sebelumnya
yang berkaitan yakni persamaan linear.
Dalam hal ini adalah
aplikasi SPL pada berbagai bidang, misalnya pada arus lalu lintas yakni pada
suatu perempatan agar tidak terjadi kemacetan, maka banyaknya kenderaan yang
masuk harus sama dengan yang keluar. Hal ini adalah merupakan konsep yang terdapat surah Al
Anbiyaa ayat 33 yang artinya: Dan Dialah yang telah menciptakan malam
dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya.Maknanya adalah Selama pergerakan ini, tak satupun dari
benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan
lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama
lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan, Yahya (2002).Pada
saat pembelajaran berlangsung mahasiswa menganalogkan dengan pelaksanaan shalat
jumat, yakni ketika masuk waktu shalat jumat, maka diharamkan jual beli (lampu
merah pada alur lalu lintas) dan selesai waktu shalat jumat maka diperbolehkan
kembali (lampu hijau pada alur lalu lintas).Dalam hal ini mahasiswa sudah berusaha
untuk membuat pengaitan walaupun masih kurang tepat dikarenakan kurangnya
wawasan pemahaman ayat-ayat Al Quran. Dalam hal ini dosen memberikan contoh
soal untuk aplikasi arus lalu lintas dan
persamaan kimia yang dikaitkan dengan ayat-ayat Al Quran berikut ini.
Aplikasi 1 : Arus Lalu-Lintas
Di bagian kota yang ramai dari satu kota
tertentu, dua kelompok jalan satu
arah berpotongan seperti
diperlihatkan dalam Gambar . rata-rata jam dari volume lalu-lintas yang
memasuki dan meninggalkan bagian ini selama jam sibuk diberikan dalam gambar.
Gambar 2.1 arus
lalu-lintas

Tentukan banyaknya lalu lintas antara pada setiap
perempatan
Penyelesaian. Pada setiap perempatan
banyaknya mobil yang masuk harus sama dengan banyaknya yang keluar. Sebagai
contoh, pada perempatan A, banyaknya mobil yang masuk adalah
dan banyaknya
yang keluar adalah
jadi



Dengan cara yang serupa



Matriks yang diperbesar untuk system ini adalah

Bentuk eselon baris
tereduksi untuk matriks ini adalah

Sistem ini adalah
konsisten dan karena terdapat satu
peubah bebas, maka terdapat banyak penyelesaian yang mungkin. Diagram arus lalu
lintas di atas tidak memberi informasi yang cukup untuk menentukan
secara tunggal.Jika banyaknya lalu lintas diketahui
antara setiap pasang perempatan, maka banyaknya lalu lintas di jalan raya
selebihnya dengan mudah dapat dihitung. Sebagai contoh, jika banyaknya lalu
lintas antara perempatan C dan D memiliki rata-rata 200 mobil per jam, maka
. selanjutnya dapat diselesaikan
dinyatakan
dalam 





Contoh diatas pada
arus lalu lintas yakni pada suatu perempatan agar tidak terjadi kemacetan, maka
banyaknya kenderaan yang masuk harus sama dengan yang keluar. Hal ini adalah merupakan
konsep yang terdapat surah Al Anbiyaa ayat 33.
Aplikasi 2 : Persamaan-Persamaan
Kimia
Dalam proses fotosintesis
tumbuh-tumbuhan menggunakan energy terpancardari sinar matahari untuk mengubah
karbon dioksida (
) dan air (
) menjadi glukosa (
) dan oksigen (
).




Persamaan kimia dari reaksi ini berbentuk:

Supaya persamaan menjadi seimbang maka harus dipilih
sehingga banyaknya atom-atom, hydrogen dan oksigen
adalah sama pada setiap ruas dari persamaan. Karena karbon dioksida mengandung
satu atom karbon dan glukosa mengandung enam atom karbon maka untuk
menyeimbangkan atom-atom karbon dibutuhkan syarat bahwa: 


Dengan cara yang serupa untuk menyeimbangkan atom-atom
oksigen dibutuhkan syarat: 

Dan akhirnya untuk
menyeimbangkan atom-atom hydrogen dibutuhkan syarat 

Jika dipindahkan semua
peubah-peubah ke ruas kiri dari ketiga persamaan ini maka diperoleh system
linear homogen


Berdasarkan Teorema sistem
ini memiliki penyelesaian taktrivial.Untuk dapat menyeimbangkan persamaan kimia
diatas harus mencari penyelesaian (
) yang entri-entrinya adalah bilangan bulat
taknegatif. Jika diselesaikan system ini dengan cara yang biasa maka dapat
lihat bahwa
adalah peubah
bebas dan 



Khususnya jika diambil
, maka
sehingga persamaan berbentuk 



Contoh diatas pada persamaan kimia
dalam proses fotosintesis yang sudah dipahami oleh mahasiswa yang bisa
dikaitkan dengan kebesaran Allah yaitu Oksigen (O2) memberikan
kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem pernafasan; sangat
vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila
dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas
atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar
ultraviolet yang berbahaya (radiasinya) bagi makhluk di bumi.
Contoh diatas
merupakan penerapan konsep keseimbangan yang maknanya dengan keseimbangan pada
penciptaan tuhan adalah tidak terdapatnya kekurangan, cacat, sesuatu yang tidak
sesuai, tidak berselisih antara planet-planet, adanya kerjasama yang baik
antara permukaan bumi dengan atmosfir bumi, posisi bulan dengan bumi, posisi
bulan dengan matahari, posisi bumi dengan matahari semua berada pada posisi
yang seimbang. Demikian juga halnya dengan persamaan kimia yang menggunakan
konsep keseimbangan dengan menentukan koefisien-koefisien kedua ruas melalui
SPL.
2. Experiencing (Mengalami)
Mengaitkan
informasi baru dengan berbagai pengalaman atau pengetahuan sebelumnya.
Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pengalaman mahasiswa selama
belajar. Dosen
dapat membantu mahasiswa menyusun
pengetahuan baru dengan berbagai pengalaman yang tersusun rapi dan terus
menerus yang terjadi dalam kelas.Dalam hal ini dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa
agar terlibat secara aktif untuk dapat menentukan solusi aplikasi SPL.
3. Applying (Menerapkan)
Pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan adalah belajar untuk menerapkan konsep-konsep
ketika melaksanakan aktivitas pemecahan soal-soal, baik melalui lembar kerja,
latihan penugasan, maupun kegiatan lain yang melibatkan keaktifan mahasiswa dalam belajar.
Untuk
lebih memotivasi dalam memahami konsep-konsep, pengajar dapat memberikan latihan-latihan yang realistik,
relevan, dan menunjukkan manfaat (utilitas)
dalam suatu bidang kehidupan. Dalam hal ini dosen memberikan soal-soal aplikasi
SPL dalam bidang arus lalu lintas dan persamaan kimia. Mahasiswa dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan konsep SPL.
4. Cooperating
(Bekerjasama)
Belajar
dengan bekerjasama, saling tukar pendapat (sharing),
merespon, dan berkomunikasi dengan pembelajar lainnya akan sangat membantu mahasiswa dalam
mempelajari suatu konsep. Selama proses pembelajaran berlangsung, tentunya selalu ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan secara individual oleh mahasiswa. Untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks, khususnya masalah yang melibatkan
situasi-situasi yang realistis yang tidak dapat diselesaikan secara individu
tersebut sebaiknya mahasiswa dapat bekerjasama dengan yang lain secara
berkelompok. Dalam pembelajaran SPL dosen membentuk kelompok yang terdiri dari
9 kelompok dengan 4 atau 5 anggotanya berdasarkan kemampuan yang heterogen.
5. Transferring (Mentransfer)
Mentransfer
adalah strategi pembelajaran yang didefinisikan sebagai penggunaan pengetahuan
yang telah dimilikinya dalam konteks baru atau situasi baru, Crawford (2002). Dalam
hal ini pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan memecahkan suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dengan menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya. Mahasiswa sudah dibekali dengan ilmu-ilmu agama yang ada
pada kurikulum STAIN, sehingga penetahuan yang sudah ada bisa diterapkan pada
situasi baru seperti tafsir, hadis, dan lain-lain.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran berdasarkan
strategi REACT untuk aplikasi SPL yang dikaitkan dengan ayat-ayat Al Quran yang dapat memahamkan mahasiswa adalah:
1. Relating
(Mengaitkan)
Relating (mengaitkan) merupakan strategi pembelajaran kontekstual
yang paling kuat, sebelum diarahkan pada aplikasi dosen menanyakan dan
mengingatkan materi sebelumnya yang berhubungan dengan SPL. Selanjutnya dosen
meminta mahasiswa untuk mengungkapkan materi sebelumnya yang berkaitan yakni
persamaan linear dan mengingatkan ayat Al Quran yaitu Al Anbiyaa ayat 33.
2. Experiencing (Mengalami)
Mengaitkan
informasi baru dengan berbagai pengalaman atau pengetahuan sebelumnya.
Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pengalaman mahasiswa selama
belajar. Dalam hal ini dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar terlibat
secara aktif untuk dapat menentukan solusi aplikasi SPL.
3. Applying (Menerapkan)
Pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan adalah belajar untuk menerapkan konsep-konsep
ketika melaksanakan aktivitas pemecahan soal-soal, baik melalui lembar kerja,
latihan penugasan, maupun kegiatan lain yang melibatkan keaktifan mahasiswa dalam belajar.
Untuk
lebih memotivasi dalam memahami konsep-konsep, pengajar dapat memberikan latihan-latihan yang realistik,
relevan, dan menunjukkan manfaat (utilitas)
dalam suatu bidang kehidupan. Dalam hal ini dosen memberikan soal-soal aplikasi
SPL dalam bidang arus lalu lintas dan persamaan kimia. Mahasiswa dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan konsep SPL.
4. Cooperating
(Bekerjasama)
Selama proses
pembelajaran berlangsung, tentunya selalu ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan secara individual oleh mahasiswa. Untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang kompleks, khususnya masalah yang melibatkan
situasi-situasi yang realistis yang tidak dapat diselesaikan secara individu
tersebut sebaiknya mahasiswa dapat bekerjasama dengan yang lain secara
berkelompok.
5. Transferring (Mentransfer)
Dalam
hal ini pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan memecahkan suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dengan menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya. Mahasiswa sudah dibekali dengan ilmu-ilmu agama yang ada
pada kurikulum STAIN, sehingga penetahuan yang sudah ada bisa diterapkan pada
situasi baru seperti tafsir, hadis, dan lain-lain. Hal lainnya adalah pada
persamaan kimia dalam proses fotosintesis yang sudah dipahami oleh mahasiswa
yang bisa dikaitkan dengan kebesaran Allah yaitu Oksigen (O2) memberikan
kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem pernafasan; sangat
vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila
dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas
atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar
ultraviolet yang berbahaya (radiasinya) bagi makhluk di bumi.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang
patut diperhatikan oleh berbagai pihak antara lain:
(1) Dosen hendaknya mengajarkan Aljabar Linear melalui
strategi REACT, (2) Pembelajaran materi matematika lainnya hendaknya melalui
strategi REACT dengan memperhatikan kesesuaian materi, (3) Dosen/peneliti hendaknya
dalam merancang perangkat pembelajaran sebaiknya memanfaatkan ilmu-ilmu
pengetahuan sebelumnya seperti tafsir, hadist dan lainnya.
(4) Dosen matematika hendaknya menerapkan strategi
REACT pada topik-topik lainnya secara kontinyu, sehingga mahasiswa dapat
memahami dan menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari secara
baik, (5) LPTK-LPTK yang ada di NAD
khususnya STAIN Malikussaleh Lhokseumawe hendaknya menjalin kerja sama dengan
dinas pendidikan untuk bermitra dengan sekolah-sekolah dalam hal berkolaborasi
dengan guru-guru pada PBM, khususnya dalam menerapkan pembelajaran matematika
yang dikaitkan dengan aplikasi kehidupan nyata dan integrasinya dengan Al Quran
secara kontinyu, sehingga sejak dini siswa sudah terbiasa dengan pola
pembelajaran seperti itu yang nantinya di tingkat mahasiswa akan lebih
berkualitas, (6) penelitian ini perlu dilanjutkan karena memberi kontribusi
terhadap islamisasi ilmu pengetahuan (Islamization of knowledge). Oleh
Mahdalena
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Malikussaleh
Email:
mahda_stain@yahoo.com
Abstrak.
Sistem
persamaan Linear (SPL) banyak digunakan dalam berbagi bidang seperti pada arus
lalu lintas, ekonomi, persamaan kimia dan lainnya.SPL membutuhkan
latihan dan ketekunan perhitungan dan Operasi Baris Elementer (OBE), dan salah
satu alternatif untuk mengecek kebenaran solusi adalah denganmenggunakan
komputer. Hal lain yang sangat penting adalah aplikasi SPL dalamkehidupan nyata
yang dikaitkan dengan Alquran. Seperti kandungan dalam Alquran surah Al baqarah
ayat 164, intinya sudah selayaknya untuk selalu berfikir dan merenungkan
fenomena-fenomena alam, konteks kehidupan nyata untukdikaitkan dengan ayat-ayat
Alquran dengan materi-materi yang dipelajari, dalamhal ini materi SPL.
Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pembelajaran sistem
persamaan linear dengan penerapan
strategi REACT pada materi SPL yang dikaitkan dengan ayat-ayat Alquran. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan.Subjek wawancara
adalah 3 mahasiswa yang terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang,
dan rendah. Strategi REACT
memuat lima
strategi, yaitu Relating (mengaitkan), Experiencing
(mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerjasama), dan Transferring
(mentransfer).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa
prodi tadris matematika STAIN Malikussaleh Lhokseumawe pada materi SPL yang
dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata dan Al Quran. Hal ini didukung oleh hasil tes
mahasiswa, hasil observasi dan berdasarkan hasil wawancara.
Kata-kata
Kunci: Strategi REACT, Al Quran, Sistem
persamaan Linear (SPL).
PENDAHULUAN
Sistem persamaan linear merupakan pondasi dari pokok bahasan sistem
persamaan linear dan matrik. Pemahaman materi sistem persamaan linear merupakan
hal yang perlu dikuasai karena sangat banyak digunakan dalam berbagai aspek
bidang, misalnya pada arus lalu lintas, jaringan listrik, persamaan-persamaan
kimia, model ekonomi, dan lain-lain, Steven (2001).
Pengalaman
penulis, pada saat mengasuh matakuliah ini khususnya pada topik sistem
persamaan linear (SPL) kebanyakan mahasiswa kurang termotivasi untuk mencari
solusi dari SPL tersebut. Hal ini disebabkan karena perhitungannya maupun
operasi baris elementer (OBE) yang berulang-ulang sehingga membosankan
mahasiswa. Bahkan mahasiswa menganggap topik SPL merupakan materi yang sulit.
Padahal SPL hanya membutuhkan latihan dan ketekunan perhitungan dan OBE, dan
salah satu alternatif untuk mengecek kebenaran solusi adalah dengan menggunakan
komputer. Hal lain yang sangat penting adalah aplikasi SPL dalam kehidupan
nyata yang dikaitkan dengan Alquran. Seperti kandungan dalam Alquran surah Al
baqarah ayat 164, yang artinya: sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar dilaut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia
sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Berdasarkan ayat tersebut sudah selayaknya untuk selalu berfikir dan
merenungkan fenomena-fenomena alam, konteks kehidupan nyata untuk dikaitkan
dengan ayat-ayat Alquran dengan materi-materi yang dipelajari, dalam hal ini
materi SPL.
Sejalan dengan
ungkapan di atas, maka mahasiswa diupayakan untuk tidak hanya sekedar
menentukan solusi, mahasiswa merumuskan model matematika, bekerja sama, tahu
menerapkan dalam kehidupan dan dapat mentransfer ke dalam konteks baru,
sekaligus belajar selalu mengaitkan dengan konteks. Hal yang dikemukakan
tersebut merupakan ciri-ciri pembelajaran dengan strategi REACT. Strategi REACT, Crawford
(2001) memuat lima
strategi, yaitu Relating (mengaitkan), Experiencing (mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerjasama), dan Transferring
(mentransfer). Strategi-strategi ini menfokuskan pada pembelajaran dalam konteks.
Untuk memecahkan
masalah yang telah dijelaskan diatas, akan dicoba suatu strategi REACT pada
materi sistem persamaan linear dengan aplikasi pada kehidupan nyata yang dikaitkan dengan
ayat-ayat Alquran.
METODE
PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Penelitian
ini berusaha mendeskripsikan pembelajaran SPL melalui strategi REACT yang
dikaitkan dengan ayat-ayat Alquran untuk membangun pemahaman mahasiswa terhadap
konsep matematika. Penelitian ini lebih menekankan pada proses pembelajaran
daripada hasil akhir pembelajaran itu sendiri, maksudnya proses pembelajaran
yang baik akan memberikan hasil akhir pembelajaran yang baik pula. Pembelajaran
akan berlangsung dalam setting alami. Data hasil penelitian berupa kata-kata
dan dipaparkan sesuai dengan kejadian dalam penelitia dan analisis data
dilakukan secara induktif.Peneliti adalah instrumen utama, karena peneliti yang
merencanakan, merancang, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan membuat laporan.
Melihat
karakteristik penelitian seperti dipaparkan di atas, maka pendekatan yang
sesuai dan digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal ini sesuai dengan
pendapat Moleong bahwa karakteristik penelitian kualitatif antara lain: (1)
peneliti bertindak sebagai instrumen utama, karena disamping sebagai pengumpul
data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat langsung dalam proses
penelitian, (2) mempunyai latar alami (natural setting), data yang
diteliti dan dihasilkan akan dipaparkan sesuai yang terjadi di lapangan, (3) hasil
penelitian bersifat diskriptif, karena data yang dikumpulkan bukan berupa
angka-angka melainkan berupa kata-kata atau kalimat, (4) lebih mementingkan
proses daripada hasil, (5) adanya batas permasalahan yang ditentukan dalam
fokus penelitian, dan (6) analisis data cenderung bersifat induktif, Moleong
(2004).
Ditinjau
dari bagaimana penelitian ini dilakukan, maka penelitian ini termasuk kedalam
penelitian tindakan kelas.Menurut Arikunto (2002), upaya perbaikan ini dilakukan dengan
melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat
dari kegiatan tugas sehari-hari dalam kelas.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah satu unit mahasiswa
prodi matematika STAIN Malikussaleh tahun akademik 2010/2011 yang langsung dijadikan
subjek penelitian.
C. Prosedur Pengumpulan
Data
Prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, catatan lapangan.
D. Teknik Analisis Data
Data
yang terkumpul terdiri dari hasil tes, observasi, wawancara, catatan lapangan
dan angket dianalisis secara bersamaan.Moleong (2002), mengemukakan bahwa,
proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang ada dari
berbagai yaitu tes, wawancara, observasi, angket, catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, foto dan sebagainya.Analisis data dilakukan setiap kali setelah
pemberian suatu tindakan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alir
(flow model) yang dikemukan oleh Miles dan Huberman (1992), yang meliputi kegiatan (1) mereduksi data, (2)
menyajikan data, dan (3) menarik
kesinpulan serta verifikasi.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
Hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti bersama 2 orang pengamat terhadap pelaksanaan
tindakan menunjukkan bahwa proses
pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Persentase nilai rata-rata adalah
85,88 %. Sementara kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran termasuk
dalam kategori sangat baik dengan persentase nilai rata-rata adalah 87,69 %.
2. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sudah dapat menentukan solusi SPL
untuk aplikasi pada bidang arus lalu lintas dan persamaan kimia.Mereka terlihat
berpikir keras dalam mengaitkan materi dengan Al quran, walaupun tidak mudah
untuk memahami hal tersebut.Keterkaitan materi dengan ayat-ayat Al Quran juga
ditunjang oleh adanya mata-mata kuliah agama pada semester sebelumnya seperti
ulumul hadist, tafsir dan lain-lain. Hal ini tentunya dosen harus menggali dan berusaha
keras untuk membuat SAP yang mengaitkan
dengan ayat-ayat Al Quran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
3. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh
dosen bersama pengamat, untuk melihat
keseluruhan proses pelaksanaan tindakan dan untuk mengetahui pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan data pengamat terhadap
kegiatan dosen adalah baik, sedangkan terhadap kegiatan mahasiswa juga baik. Begitu pula berdasarkan wawancara,
mahasiswa menunjukkan keaktifannya, keinginan bersaing yang tinggi dalam dengan
kelompok lain dalam pelaksanaan diskusi kelas. Pemahaman mahasiswa terhadap
materi SPL dalam menentukan solusi pada beberapa aplikasi yang dikaitkan dengan
ayat Al Quran sudah menunjukkan ketuntasan. Berdasarkan analisis yang telah
diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan tidak perlu diulangi lagi.
4. Pembahasan
Kesulitan dalam menentukan solusi aplikasi
SPL yang dikaitkan dengan Al Quran pada
mahasiswa Berkemampuan Tinggi
Dari paparan data, hasil tes
dan setelah tindakan dan wawancara ditemukan bahwa untuk IR (mahasiswa berkemampuan tinggi) senang dengan
pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya (Relating).
IR telah dapat mengaitkan persamaan linear dengan system persamaan
linear yang nantinya akan memudahkan dalam memahami SPL itu sendiri. Kendala IR adalah belum terbiasa dengan pembelajaran yang mengaitkan
dengan ayat-ayat Al Quran, sementara untuk konteks keilmuan lain yakni dalam
hal ini konsep arus lalu lintas dan konsep persamaan kimia IR dapat memahami
dengan baik . Karenanya dosen dalam melaksanakan PBM agar terus berusaha untuk
menghadirkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata dengan Al Quran sehingga PBM
akan bermakna bagi kehidupan mahasiswa.
Kesulitan menentukan solusi aplikasi
SPL yang dikaitkan dengan Al Quran pada
mahasiswa Berkemampuan Sedang
Dari paparan data, hasil
tes setelah tindakan dan wawancara
ditemukan bahwa untuk SF (mahasiswa berkemampuan sedang) telah dapat mengaitkan(Realating)
persamaan linear dengan sistem persamaan linear yang nantinya akan memudahkan
dalam memahami SPL itu sendiri. Kendala
SF adalah belum terbiasa dengan
pembelajaran yang mengaitkan dengan ayat-ayat Al Quran dan konteks keilmuan
lain yakni dalam hal ini konsep arus lalu lintas dan konsep persamaan kimia.
Kendala lainnya SF adalah agak kesukaran
dalam menyampaikan ide-adenya (Cooperating) karena terbiasa dengan pola
pembelajaran sebelumnya. Kesulitan
menentukan solusi aplikasi SPL yang
dikaitkan dengan Al Quran pada mahasiswa Berkemampuan Rendah
Dari paparan data, hasil
tes setelah tindakan dan wawancara
ditemukan bahwa untuk NA (mahasiswa berkemampuan rendah) telah dapat mengaitkan persamaan linear dengan system persamaan
linear yang nantinya akan memudahkan dalam memahami SPL itu sendiri. Kendala NA adalah belum terbiasa dengan pembelajaran yang mengaitkan
dengan ayat-ayat Al Quran, sementara untuk konteks keilmuan lain yakni dalam
hal ini konsep arus lalu lintas dan konsep persamaan kimia NA dapat memahami
dengan baik. Namun NA membutuhkan waktu yang relatif lama dan masih harus
sering diarahkan oleh dosen.
4. Penyebab
Kesulitan Menentukan Solusi Aplikasi SPL
yang dikaitkan dengan Al Quran
Berdasarkan
hasil wawancara dan tes dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam
menentukan
solusi aplikasi SPL yang dikaitkan
dengan Al Quran. Hal
ini terjadi karena (1) Pola pembelajaran yang biasa dilakukan dosen belum
mengaitkan materi dengan pengetahuan mahasiswa sebelumnya juga aplikasi pada
bidang lainnya, (2) mahasiswa hanya menerima materi tanpa keterlibatan mental
yang signifikan, (3) mahasiswa kurang paham dengan ayat-ayat Al Quran, sehingga
menjadi kendala dalam membuat pengaitan, (4) mahasiswa kurang paham dengan
bahasa dalam ayat-ayat Al-quran maupun hadist, sehingga membutuhkan penjelasan
lanjut dari orang yang lebih memahami Al Quran dan dosen tentunya , (6)
Dosen yang mengajar pada bidang
keagamaan khususnya harus memperhatikan aspek dari taksonomi bloom khususnya
dalam hal kognitif dan afektif, karena dengan manifestasi kognitif dan afektif
dalam keseharian mahasiswa akan memudahkan dalam membuat pengaitan antara suatu
materi dengan ayat-ayat Al quran.
5. Penerapan
Strategi REACT yang dikaitkan dengan Al Quran pada Materi SPL
Strategi REACT ini merupakan merupakan rangkaian
kegiatan siswa dalam mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari, mengalami,
menerapkan, kerjasama, dan mentrasfer pengetahuan yang telah diperoleh untuk memecahkan
permasalahan dalam kehidupan.
Pembelajaran diawali
dengan pendalaman konsep yaitu menentukan
Solusi Sistem Persamaan Linear (SPL) dengan Eliminasi
Gauss-Jordan yang bertujuan agar mahasiswa dapat menentukan solusi dari SPL
berikut ini.
Sistem persamaan linear berbentuk

Untuk mencari solusi, SPL diubah ke bentuk matriks
yang diperbesar, diperoleh

Dengan melakukuan Operasi Baris Elementer (OBE)
terhadap bentuk matriks yang diperbesar akan diperoleh solusi. Adapun yang
dimaksud dengan OBE adalah:
- Mengalikan baris dengan konstanta tak nol
- Menukarkan posisi dua baris
- Menambahkan kelipatan satu baris ke baris lainnya
Pada saat melakukan OBE terhadap matriks yang
diperbesar akan diperoleh:
- Bentuk eselon baris (memiliki nol dibawah setiap 1
utama) yang disebut Eliminasi Gauss
- Bentuk eselon baris tereduksi (memiliki nol di bawah dan
di atas setiap 1 utama yang disebut Eliminasi Gauss Jordan
Penyelesaian SPL dengan Eliminasi Gauss Jordan.


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh


Diperoleh

Diperoleh solusi; 

Di
dalam pembelajaran dengan strategi REACT
ada lima strategi yang harus digunakan selama proses belajar yaitu (1) Relating (mengaitkan), (2) Experiencing (mengalami), (3) Applying
(menerapkan),Cooperating (bekerjasama), dan (5) Transferring (mentransfer). Kelima strategi ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Relating
(Mengaitkan)
Relating (mengaitkan) merupakan strategi pembelajaran kontekstual
yang paling kuat, sekaligus inti konstruktivis. Sebelum diarahkan pada aplikasi,
dosen menanyakan dan mengingatkan materi sebelumnya yang berhubungan dengan
SPL.Selanjutnya dosen meminta mahasiswa untuk mengungkapkan materi sebelumnya
yang berkaitan yakni persamaan linear.
Dalam hal ini adalah
aplikasi SPL pada berbagai bidang, misalnya pada arus lalu lintas yakni pada
suatu perempatan agar tidak terjadi kemacetan, maka banyaknya kenderaan yang
masuk harus sama dengan yang keluar. Hal ini adalah merupakan konsep yang terdapat surah Al
Anbiyaa ayat 33 yang artinya: Dan Dialah yang telah menciptakan malam
dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya.Maknanya adalah Selama pergerakan ini, tak satupun dari
benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan
lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama
lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan, Yahya (2002).Pada
saat pembelajaran berlangsung mahasiswa menganalogkan dengan pelaksanaan shalat
jumat, yakni ketika masuk waktu shalat jumat, maka diharamkan jual beli (lampu
merah pada alur lalu lintas) dan selesai waktu shalat jumat maka diperbolehkan
kembali (lampu hijau pada alur lalu lintas).Dalam hal ini mahasiswa sudah berusaha
untuk membuat pengaitan walaupun masih kurang tepat dikarenakan kurangnya
wawasan pemahaman ayat-ayat Al Quran. Dalam hal ini dosen memberikan contoh
soal untuk aplikasi arus lalu lintas dan
persamaan kimia yang dikaitkan dengan ayat-ayat Al Quran berikut ini.
Aplikasi 1 : Arus Lalu-Lintas
Di bagian kota yang ramai dari satu kota
tertentu, dua kelompok jalan satu
arah berpotongan seperti
diperlihatkan dalam Gambar . rata-rata jam dari volume lalu-lintas yang
memasuki dan meninggalkan bagian ini selama jam sibuk diberikan dalam gambar.
Gambar 2.1 arus
lalu-lintas

Tentukan banyaknya lalu lintas antara pada setiap
perempatan
Penyelesaian. Pada setiap perempatan
banyaknya mobil yang masuk harus sama dengan banyaknya yang keluar. Sebagai
contoh, pada perempatan A, banyaknya mobil yang masuk adalah
dan banyaknya
yang keluar adalah
jadi



Dengan cara yang serupa



Matriks yang diperbesar untuk system ini adalah

Bentuk eselon baris
tereduksi untuk matriks ini adalah

Sistem ini adalah
konsisten dan karena terdapat satu
peubah bebas, maka terdapat banyak penyelesaian yang mungkin. Diagram arus lalu
lintas di atas tidak memberi informasi yang cukup untuk menentukan
secara tunggal.Jika banyaknya lalu lintas diketahui
antara setiap pasang perempatan, maka banyaknya lalu lintas di jalan raya
selebihnya dengan mudah dapat dihitung. Sebagai contoh, jika banyaknya lalu
lintas antara perempatan C dan D memiliki rata-rata 200 mobil per jam, maka
. selanjutnya dapat diselesaikan
dinyatakan
dalam 





Contoh diatas pada
arus lalu lintas yakni pada suatu perempatan agar tidak terjadi kemacetan, maka
banyaknya kenderaan yang masuk harus sama dengan yang keluar. Hal ini adalah merupakan
konsep yang terdapat surah Al Anbiyaa ayat 33.
Aplikasi 2 : Persamaan-Persamaan
Kimia
Dalam proses fotosintesis
tumbuh-tumbuhan menggunakan energy terpancardari sinar matahari untuk mengubah
karbon dioksida (
) dan air (
) menjadi glukosa (
) dan oksigen (
).




Persamaan kimia dari reaksi ini berbentuk:

Supaya persamaan menjadi seimbang maka harus dipilih
sehingga banyaknya atom-atom, hydrogen dan oksigen
adalah sama pada setiap ruas dari persamaan. Karena karbon dioksida mengandung
satu atom karbon dan glukosa mengandung enam atom karbon maka untuk
menyeimbangkan atom-atom karbon dibutuhkan syarat bahwa: 


Dengan cara yang serupa untuk menyeimbangkan atom-atom
oksigen dibutuhkan syarat: 

Dan akhirnya untuk
menyeimbangkan atom-atom hydrogen dibutuhkan syarat 

Jika dipindahkan semua
peubah-peubah ke ruas kiri dari ketiga persamaan ini maka diperoleh system
linear homogen


Berdasarkan Teorema sistem
ini memiliki penyelesaian taktrivial.Untuk dapat menyeimbangkan persamaan kimia
diatas harus mencari penyelesaian (
) yang entri-entrinya adalah bilangan bulat
taknegatif. Jika diselesaikan system ini dengan cara yang biasa maka dapat
lihat bahwa
adalah peubah
bebas dan 



Khususnya jika diambil
, maka
sehingga persamaan berbentuk 



Contoh diatas pada persamaan kimia
dalam proses fotosintesis yang sudah dipahami oleh mahasiswa yang bisa
dikaitkan dengan kebesaran Allah yaitu Oksigen (O2) memberikan
kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem pernafasan; sangat
vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila
dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas
atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar
ultraviolet yang berbahaya (radiasinya) bagi makhluk di bumi.
Contoh diatas
merupakan penerapan konsep keseimbangan yang maknanya dengan keseimbangan pada
penciptaan tuhan adalah tidak terdapatnya kekurangan, cacat, sesuatu yang tidak
sesuai, tidak berselisih antara planet-planet, adanya kerjasama yang baik
antara permukaan bumi dengan atmosfir bumi, posisi bulan dengan bumi, posisi
bulan dengan matahari, posisi bumi dengan matahari semua berada pada posisi
yang seimbang. Demikian juga halnya dengan persamaan kimia yang menggunakan
konsep keseimbangan dengan menentukan koefisien-koefisien kedua ruas melalui
SPL.
2. Experiencing (Mengalami)
Mengaitkan
informasi baru dengan berbagai pengalaman atau pengetahuan sebelumnya.
Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pengalaman mahasiswa selama
belajar. Dosen
dapat membantu mahasiswa menyusun
pengetahuan baru dengan berbagai pengalaman yang tersusun rapi dan terus
menerus yang terjadi dalam kelas.Dalam hal ini dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa
agar terlibat secara aktif untuk dapat menentukan solusi aplikasi SPL.
3. Applying (Menerapkan)
Pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan adalah belajar untuk menerapkan konsep-konsep
ketika melaksanakan aktivitas pemecahan soal-soal, baik melalui lembar kerja,
latihan penugasan, maupun kegiatan lain yang melibatkan keaktifan mahasiswa dalam belajar.
Untuk
lebih memotivasi dalam memahami konsep-konsep, pengajar dapat memberikan latihan-latihan yang realistik,
relevan, dan menunjukkan manfaat (utilitas)
dalam suatu bidang kehidupan. Dalam hal ini dosen memberikan soal-soal aplikasi
SPL dalam bidang arus lalu lintas dan persamaan kimia. Mahasiswa dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan konsep SPL.
4. Cooperating
(Bekerjasama)
Belajar
dengan bekerjasama, saling tukar pendapat (sharing),
merespon, dan berkomunikasi dengan pembelajar lainnya akan sangat membantu mahasiswa dalam
mempelajari suatu konsep. Selama proses pembelajaran berlangsung, tentunya selalu ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan secara individual oleh mahasiswa. Untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks, khususnya masalah yang melibatkan
situasi-situasi yang realistis yang tidak dapat diselesaikan secara individu
tersebut sebaiknya mahasiswa dapat bekerjasama dengan yang lain secara
berkelompok. Dalam pembelajaran SPL dosen membentuk kelompok yang terdiri dari
9 kelompok dengan 4 atau 5 anggotanya berdasarkan kemampuan yang heterogen.
5. Transferring (Mentransfer)
Mentransfer
adalah strategi pembelajaran yang didefinisikan sebagai penggunaan pengetahuan
yang telah dimilikinya dalam konteks baru atau situasi baru, Crawford (2002). Dalam
hal ini pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan memecahkan suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dengan menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya. Mahasiswa sudah dibekali dengan ilmu-ilmu agama yang ada
pada kurikulum STAIN, sehingga penetahuan yang sudah ada bisa diterapkan pada
situasi baru seperti tafsir, hadis, dan lain-lain.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran berdasarkan
strategi REACT untuk aplikasi SPL yang dikaitkan dengan ayat-ayat Al Quran yang dapat memahamkan mahasiswa adalah:
1. Relating
(Mengaitkan)
Relating (mengaitkan) merupakan strategi pembelajaran kontekstual
yang paling kuat, sebelum diarahkan pada aplikasi dosen menanyakan dan
mengingatkan materi sebelumnya yang berhubungan dengan SPL. Selanjutnya dosen
meminta mahasiswa untuk mengungkapkan materi sebelumnya yang berkaitan yakni
persamaan linear dan mengingatkan ayat Al Quran yaitu Al Anbiyaa ayat 33.
2. Experiencing (Mengalami)
Mengaitkan
informasi baru dengan berbagai pengalaman atau pengetahuan sebelumnya.
Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pengalaman mahasiswa selama
belajar. Dalam hal ini dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar terlibat
secara aktif untuk dapat menentukan solusi aplikasi SPL.
3. Applying (Menerapkan)
Pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan adalah belajar untuk menerapkan konsep-konsep
ketika melaksanakan aktivitas pemecahan soal-soal, baik melalui lembar kerja,
latihan penugasan, maupun kegiatan lain yang melibatkan keaktifan mahasiswa dalam belajar.
Untuk
lebih memotivasi dalam memahami konsep-konsep, pengajar dapat memberikan latihan-latihan yang realistik,
relevan, dan menunjukkan manfaat (utilitas)
dalam suatu bidang kehidupan. Dalam hal ini dosen memberikan soal-soal aplikasi
SPL dalam bidang arus lalu lintas dan persamaan kimia. Mahasiswa dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan konsep SPL.
4. Cooperating
(Bekerjasama)
Selama proses
pembelajaran berlangsung, tentunya selalu ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan secara individual oleh mahasiswa. Untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang kompleks, khususnya masalah yang melibatkan
situasi-situasi yang realistis yang tidak dapat diselesaikan secara individu
tersebut sebaiknya mahasiswa dapat bekerjasama dengan yang lain secara
berkelompok.
5. Transferring (Mentransfer)
Dalam
hal ini pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan memecahkan suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dengan menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya. Mahasiswa sudah dibekali dengan ilmu-ilmu agama yang ada
pada kurikulum STAIN, sehingga penetahuan yang sudah ada bisa diterapkan pada
situasi baru seperti tafsir, hadis, dan lain-lain. Hal lainnya adalah pada
persamaan kimia dalam proses fotosintesis yang sudah dipahami oleh mahasiswa
yang bisa dikaitkan dengan kebesaran Allah yaitu Oksigen (O2) memberikan
kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem pernafasan; sangat
vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila
dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas
atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar
ultraviolet yang berbahaya (radiasinya) bagi makhluk di bumi.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang
patut diperhatikan oleh berbagai pihak antara lain:
(1) Dosen hendaknya mengajarkan Aljabar Linear melalui
strategi REACT, (2) Pembelajaran materi matematika lainnya hendaknya melalui
strategi REACT dengan memperhatikan kesesuaian materi, (3) Dosen/peneliti hendaknya
dalam merancang perangkat pembelajaran sebaiknya memanfaatkan ilmu-ilmu
pengetahuan sebelumnya seperti tafsir, hadist dan lainnya.
(4) Dosen matematika hendaknya menerapkan strategi
REACT pada topik-topik lainnya secara kontinyu, sehingga mahasiswa dapat
memahami dan menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari secara
baik, (5) LPTK-LPTK yang ada di NAD
khususnya STAIN Malikussaleh Lhokseumawe hendaknya menjalin kerja sama dengan
dinas pendidikan untuk bermitra dengan sekolah-sekolah dalam hal berkolaborasi
dengan guru-guru pada PBM, khususnya dalam menerapkan pembelajaran matematika
yang dikaitkan dengan aplikasi kehidupan nyata dan integrasinya dengan Al Quran
secara kontinyu, sehingga sejak dini siswa sudah terbiasa dengan pola
pembelajaran seperti itu yang nantinya di tingkat mahasiswa akan lebih
berkualitas, (6) penelitian ini perlu dilanjutkan karena memberi kontribusi
terhadap islamisasi ilmu pengetahuan (Islamization of knowledge).
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V.
Jakarta: Rineka Cipta.
Crawford, L.M (2001). Teaching Contetually.Research, Rationale, and
Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and
Science. Waco, Texas CCI Publishibg, Inc.
Steven, J., Leon (2001). Aljabar Linear dan
Aplikasinya. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Miles, M.B.& Huberman, M.A (1992). Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep
Rohidi. Jakarta: UI Pers.
Moleong, L. J (2002).Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Moleong, L. J (2004).Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Yahya, Harun
(2002). Keajaiban a-Quran,Jakarta: Global Cipta Publising.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V.
Jakarta: Rineka Cipta.
Crawford, L.M (2001). Teaching Contetually.Research, Rationale, and
Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and
Science. Waco, Texas CCI Publishibg, Inc.
Steven, J., Leon (2001). Aljabar Linear dan
Aplikasinya. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Miles, M.B.& Huberman, M.A (1992). Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep
Rohidi. Jakarta: UI Pers.
Moleong, L. J (2002).Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Moleong, L. J (2004).Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Yahya, Harun
(2002). Keajaiban a-Quran,Jakarta: Global Cipta Publising.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar