Pages

Prop. Penelitian Diktis 2012 rev

A.      Judul Penelitian: Pengembangan Bahan Ajar Matematika Realistik Bernuansa Islami pada MIN Lhokseumwe dan Kabupaten Aceh Utara

B.       Latar Belakang
Penguasaan bidang ilmu yang baik, guru akan mampu mengaitkan materi yang diajarkan dengan nilai-nilai islami dan budaya, khususnya untuk daerah Aceh. Sementara guru yang profesional akan sangat selektif dalam memilih strategi, pendekatan, model maupun teknik yang sesuai dengan topik yang diajarkan dan karakteristik siswanya. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dan pembangunan dibidang pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam.
 Prof. Muklas menyitir tentang faktor yang menentukan kemajuan suatu bangsa, yaitu innovation (60%) networking (25%) technology (10%) dan resources (5%). Beliau mengharapkan gerakan PMRI mampu melahirkan generasi muda yang mampu menciptakan inovasi dan teknologi, sehingga dapat mendorong kemajuan bangsa Indonesia.[1]
Materi-materi di sekolah dasar sangat erat kaitannya dengan realitas kehidupan siswa. Misalnya pada pembelajaran nilai tempat, guru bisa mengawali dengan masalah kontekstual, Berkaitan dengan pembelajaran matematika, sebagian besar siswa menya-takan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. Mereka mempelajari matematika hanya sekedar rutinitas yang membosankan, ini disebabkan karena pengalaman guru yang terbatas. Misalnya pada pembelajaran nilai tempat, guru bisa mengawali dengan masalah kontekstual, yaitu cerita Abu Nawas disertai dengan alat peraga rumah Abu Nawas.[2] Pada materi Simetri berkaitan dangan cerita Nabi Sulaiman yang terdapat dalam Al Quran surat  An Naml ayat 42. Kaitannya dengan budaya Aceh adalah pada “Bu Kulah (nasi kulah)” yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk persegi yang mempunyai simetri lipat.
Berdasarkan uarain di atas perlu adanya penelitian pengembangan matematika realistik bernuansa islami guna mendukung pemberlakuan syariat Islam di Provinsi NAD.

C.   Masalah Penelitian
            Bagaimana model bahan ajar  Matematika Realistik Bernuansa Islami pada MIN kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh utara?

      D.    Pembatasan masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang model bahan ajar pada kelas VI dengan mengambil beberapa topic yang akan dikaitkan dengan nilai-nilai islami dan budaya Aceh.

E.       Signifikansi Penelitian
Bahan ajar ini nantinya diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat akademik khususnya siswa di tingkat MIN NAD untuk meningkatkan imtaq siswa.

F.       Kajian Riset Sebelumnya
Menurut Noor ainah dkk dalam penelitiannya disimpulkan bahwa: (1) aktivitas belajar siswa dengan pendekatan realistic berada dalam kategori baik, (2) 75% siswa menyatakan pembelajaran realistic menyenangkan, mudah dipahami dan bermakna (3) pembelajaran matematika dengan pendekatan realistic dapat dijadikan sebagai alternative strategi pembelajaran guna meningkatkan aktivitas belajar siswa.[3]
Hasil penelitian Mahdalena tentang “penerapan model pembelajaran realistic bernuansa islami pada MIN/SD kota Lhokseumawe dan Aceh Utara” menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada materi simetri yang dikaitkan dengan nilai-nilai islami sudah baik.[4]
Hasil penelitian Kamarullah tentang “Analisis Kesulitan Mahaisiswa D-2 PGMI IAIN Ar-
Raniry dalam Menguasai Geometri di MI beserta Alternatif Pembelajaran” menunjukkan
bahwa kemampuan mahasiswa calon guru belum memuaskan, karena masih banyak konsep
 konsep dasar matematika yang belum dikuasai. Dengan demikian, perlu diterapkan suatu
model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep dasar matematika.[5]
Hasil penelitian Kamarullah tentang “Analisis Kesulitan Mahaisiswa D-2 PGMI IAIN Ar-
Raniry dalam Menguasai Geometri di MI beserta Alternatif Pembelajaran” menunjukkan
bahwa kemampuan mahasiswa calon guru belum memuaskan, karena masih banyak konsep-
konsep dasar matematika yang belum dikuasai. Dengan demikian, perlu diterapkan suatu
model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep dasar matematika.[6]
Kajian oleh R. Rosnawati, dengan menggunakan pengajaran matematika realistik, anak akan
mudah memahami bilanganbulat positif dan bulat negatif. Konteks yang dapat digunakan
untuk mengerjakan bilangan bulat adalah suhu. Dengan menggunakan permainan es dan
termometer (atau anak cukup membayangkan kulkas), diharapkan anak dengan mudah
memahami konsep bilangan bulat dengan permainan es dan termometer ini dapat dikaitkan
dengan pelajaran sains.[7]

G.   Kerangka Teori
            Pada tahun 1973, Freudental memperkenalkan suatu model baru dalam pembelajaran matematika yang akhirnya dikenal dengan nama RME (Realistic Mathematics Education) yang di Indonesia diistilahkan dengan Pendidikan Matematika Realistik (PMR).
Ide utama PMR adalah bahwa siswa harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent) ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa.[8]  Pendidikan matematika realistic(PMR) adalah pemanfaatan realitas yaitu hal-hal yang nyata atau konkret dan dapat diamati secara langsung sesuai dengan lingkungan tempat siswa berada.[9]  Menurut Suharta, Matematika Realistik (MR) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada pematematisasian pengalaman sehari-hari (mathematize everyday experience) dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari (everydaying mathematics)[10].
Pembelajaran yang berorientasi pada RME dapat dicirikan oleh: (a) pemberian perhatian yang besar pada reinvention, yakni siswa diharapkan membangun konsep dan struktur matematika bermula dari intuisi mereka masing-masing, (b) pengenalan konsep dan abstraksi melalui hal-hal yang konkret atau dari sekitar siswa, (c) selama pematematikaan, siswa mengkonstruksi gagasannya sendiri, tidak perlu sama antar siswa yang satu dengan lainnya, bahkan tidak perlu sama dengan gagasan gurunya, (d) hasil pemikiran siswa dikonfrontasi dengan pemikiran siswa lainnya.[11]
            Menurut Treffers (1991), aktivitas pokok yang dilakukan dalam PMR meliputi menemukan masalah-masalah atau soal-soal kontekstual (looking for problemsI), memecahkan masalah (Solving problems), dan mengorganisasikan bahan ajar (organizing a subject matter). Hal ini dapat berupa relitas-realitas yang perlu diorganisasikan dalam konteks yang lebih luas. Kegiatan pengorganisasian seperti ini disebut matematisasi.[12]
Lima karekteristik pembelajaran PMR tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Menggunakan masalah kontekstual (the use of context)
Pembelajaran dimulai dengan menggunakan masalah kontekstual, tidak dimulai dari sistem formal. Masalah kontekstual yang diangkat sebagai topik awal pembelajaran harus merupakan masalah sederhana yang dikenali oleh siswa.
2.      Menggunakan model (use models, bridging by vertical instrument)
Penggunaan instrumen-instrumen vertikal seperti model-model, skema-skema, diagram-diagram, simbol-simbol dan sebagainya untuk menjadi jembatan antara level pemahaman yang satu ke level pemahaman yang lain. Sewaktu mengerjakan masalah kontekstual, diharapkan siswa mengembangkan model mereka sendiri.
3.      Menggunakan kontribusi siswa (student constribution)
Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan dengan menggunakan caranya sendiri yang dibantu oleh pengetahuan-pengetahuan yang telah dimilikinya. Kontribusi yang besar dalam proses pembelajaran diharapkan dating dari konstruksi dan produksi siswa sendiri, yang mengarahkan mereka dari metode informal mereka kearah yang lebih formal.
4.      Interaktivitas (Interactivity)
Interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika realistik.. [13]
Sementara itu, menurut Banta bahwa nuansa Islami dalam penerapan sistem pendidikan di Aceh belum menampakkan kesan yang kuat sehingga tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberlakuan syariat Islam. Banyak hal yang terlihat belum menunjang penataan sistem tersebut, antara lain bahan ajar yang belum tertata dengan baik dan kurikulum berbasis kompetensi versi NAD yang belum tuntas.[14]

      H.     Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan, di mana diawali dengan tahap studi pendahuluan yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, kedua tahap pengembangan desain model dengan menerapkan pendekatan deskriptif, dilanjutkan dengan penerapan uji coba tetbatas desain dengan menerapkan metode eksperimen (single one shot case study). Setelah ada perbaikan dari uji terbatas, maka dilanjutkan denganuji yang lebih luas dengan  metode eksperimen (One group pretest-posttest), selanjutnya tahap validasi model dengan metode eksperimen quasi (pretest-posttest with control group design).[15]

      I.     Referensi
Banta, Teuku Alamsyah. 2005. Efektivitas Pengelolaan Dana Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam. Makalah Disampaikan pada Diskusi Panel Nasional “Recovery Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam”, Forum Mahasiswa Pascasarjana Aceh Malang, di Malang pada Tanggal 18-19 Juni 2005.
Gravemeijer, K. P. E. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: CD Press.
Johar, Rahmah. 2008. Pengenalan Nilai Tempat Menggunakan Rumah Abu Nawas. Majalah PMRI. Vol. 6 nomor 2. April 2008. Bandung: Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (IP-PMRI) Fakultas MIPA ITB.
Kamarullah (2005) Analisis Kesulitan Mahasiswa D-2 PGMI IAIN Ar-Raniry dalam Menguasai Geometri di Madrasah Ibtidaiyah beserta Alternatif pembelajarannya. Tesis: Universitas Negeri Surabaya.
Mahdalena, 20101.Penerapan model pembelajaran matematika realistic bernuansa islami pada
 MIN/SD kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Laporan penelitian: STAIN
Malikussaleh Lhokseumawe
Nurainah, dkk. 2008. Siswa Senang dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.
            Majalah PMRI. Vol. 6 nomor 2. IP PMRI FMIPA ITB Bandung
Rosnawati,R.  2008. Siswa Senang dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.
            Majalah PMRI. Vol. 6 nomor 2.. Bandung: Institut Pengembangan Pendidikan
            Matematika Realistic Indonesia (IP-PMRI) Fakultas MIPA ITB.
Samani, Muchlas. 2008. Kemajuan Bangsa ditentukan oleh Inovasi, Majalah PMRI, ISSN 1907-8358, vol 6 nomor 2, April 2008. Bandung: Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (IP-PMRI) Fakultas MIPA ITB.
Soedjadi, R. 2001. Pemanfaatan Realitas dan Lingkungan dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Realistic Mathematics Education (RME). Jurusan Matematika FMIPA UNESA Surabaya: Surabaya, 2 Maret.
Sugiono, 2006. Metode Penelitian pendidikan, Penerbit: Alphabeta Bandung.
Suharta.2001.  Pembelajaran Pecahan dalam Marematika Realistik. Makalah disajikan pada
 Seminar Nasional “Realistic Mathematics Education (RME). (Surabaya: Jurusan
Matematika FMIPA UNESA.
Treffers, A. 1991. Realistic Education in Netherlands 1980-1990. Dalam Streefland, L. 1991. Realistic Mathematics Education in Primary School.    On the Occasion of the opening of the Freudenthal Institut. Utrecht: Freudenthal Institut Techniprees Culemborg.





[1] Samani, Muchlas, Kemajuan Bangsa ditentukan oleh Inovasi, Majalah PMRI, ISSN 1907-8358, vol 6 nomor 2, April 2008, (Bandung: Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (IP-PMRI) Fakultas MIPA ITB. 2008), hal. 5.

[2] Johar, Rahmah, Pengenalan Nilai Tempat Menggunakan Rumah Abu Nawas. Majalah PMRI. Vol. 6 nomor 2. April 2008. (Bandung: Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (IP-PMRI) Fakultas MIPA ITB. 2008), hal. 11.

[3] Nurainah, dkk. Siswa Senang dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Majalah PMRI. Vol. 6 nomor 2. April 2008. IP PMRI FMIPA ITB (Bandung: 2008), hal. 29.

[4] Mahdalena, penerapan model pembelajaran matematika realistic bernuansa islami pada MIN?SD kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Laporan penelitian: STAIN Malikussaleh. (Lhokseumawe: 2010)

[5] Kamarullah Analisis Kesulitan Mahasiswa D-2 PGMI IAIN Ar-Raniry dalam Menguasai Geometri di Madrasah Ibtidaiyah beserta Alternatif Pembelajarannya. Tesis: Universitas Negeri Surabaya. (Surabaya: 2005)

[6] Kamarullah Analisis Kesulitan Mahasiswa D-2 PGMI IAIN Ar-Raniry dalam Menguasai Geometri di Madrasah Ibtidaiyah beserta Alternatif Pembelajarannya. Tesis: Universitas Negeri Surabaya. (Surabaya: 2005)

[7] Rosnawati, R. Siswa Senang dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Majalah PMRI. Vol. 6 nomor 2. April 2008. (Bandung: Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (IP-PMRI) Fakultas MIPA ITB. 2008), hal. 3.

[8] Gravemeijer, K. P. E. Developing Realistic Mathematics Education. (Utrecht:. CD Press. 1994), hal.

[9] Soedjadi, R. Pemanfaatan Realitas dan Lingkungan dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Realistic Mathematics Education (RME). Jurusan Matematika FMIPA UNESA. (Surabaya, 2 Maret 2001) hal. 2.

[10] Suharta. Pembelajaran Pecahan dalam Marematika Realistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional “Realistic Mathematics Education (RME). (Surabaya: Jurusan Matematika FMIPA UNESA, 24 Februari 2001), hal. 9.

[11] Yuwono, I. Realistic Mathematics Education dan Hasil Studi Awal Implementasinya di SLTP. Makalah disajikan pada Seminar Nasional “Realistic Mathematics Education (RME). (Surabaya: Jurusan Matematika FMIPA UNESA, Surabaya, 24 Februari 2001)    

[12] Treffers, A. Realistic Education in Netherlands 1980-1990. Dalam Streefland, L. 1991. Realistic Mathematics Education in Primary School.    On the Occasion of the opening of the Freudenthal Institut. (Utrecht: Freudenthal Institut Techniprees Culemborg. 1991), hal.

[13] Treffers, A. 1991. Realistic Education …, hal. 4.

[14] Banta, Teuku Alamsyah Efektivitas Pengelolaan Dana Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam. Makalah Disampaikan pada Diskusi Panel Nasional “Recovery Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam”, Forum Mahasiswa Pascasarjana Aceh Malang, (Malang: 18-19 Juni 2005).

[15] Sugiono, 2006. Metode Penelitian pendidikan, (Penerbit: Alphabeta Bandung), hal. 408

mahda

Berikan komentar anda dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sopan. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

notifikasi
close