Mahdalena
Prodi Tadris
Matematika, STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
Email: mahda_stain@yahoo.com
Abstrak. Sistem
persamaan linear merupakan salah satu topik yang sangat penting, karena banyak
masalah matematika yang dijumpai dalam aplikasi ilmiah maupun industri
melibatkan sistem linear tersebut.. Apabila memperhatikan fenomena-fenomena di alam,
sebenarnya Allah sudah menyediakan petunjuk dalam Al Quran untuk dipedomani.
Namun manusia harus berusaha bagaimana menguraikan secara operasionalnya untuk
dapat diselesaikan setiap permasalahan yang ada. Hal diatas merupakan
masalah-masalah yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan untuk diselesaikan
dengan pendekatan-pendekatan yang ilmiah. Karenanya sudah selayaknya untuk selalu berfikir dan merenungkan fenomena-fenomena
alam untuk dikaji dan diuraikan
secara komplit. Karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana
aplikasi sistem persamaan linear pada bidang ekonomi, jaringan listrik, arus
lalu lintas, bidang kimia, bidang fisika dan bidang lainnya serta relevansinya
dengan ayat-ayat Al Quran. Adapun penelitian yang
penulis lakukan adalah termasuk penelitian pustaka (Library Research),
yaitu jenis penelitian deskriptif. Karena dalam penelitian ini ingin melakukan
penyelidikan meliputi pengumpulan informasi melalui pengujian dokumen, maka
metode yang dapat digunakan adalah teknik analisis dokumen. Berdasarkan hasil penelitian bahwa konsep keseimbangan
terdapat dalam surah al-A’raf
ayat 29, an nahl ayat 90, arrahman ayat 7-8, an nisa ayat 58, dan infithar ayat 7. Sedangkan
ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan konteks permasalahan pada aplikasi non
matematika dapat dilihat pada surah Al Anbiyaa ayat 130, Al Mulk ayat 3 dan 4,
An Nur ayat 35, Ali Imran ayat 130, Al Baqarah ayat 188. Adapun kesimpulan
yang dapat diuraikan adalah Ayat-ayat al Quran yang
berkaitan dengan konteks permasalahan pada aplikasi non matematika merupakan
konsep awal masalah tersebut. Sedangkan ayat-ayat Al Quran tentang konsep keseimbangan merupakan konsep
operasional dalam melahirkan aturan-aturan, kaidah-kaidah ataupun
prinsip-prinsip.
Kata Kunci: Sistem Persamaan Linear, Ayat-Ayat Al-Qur’an
1.
Pendahuluan
Matematika sebagai ilmu aplikatif banyak
diterapkan dalam berbagai bidang seperti bidang kimia, fisika, biologi,
ekonomi, astronomi, ilmu sosial, dan bidang lainnya. Steven (2001:18), menyebutkan bahwa sistem persamaan linear adalah salah
satu materi yang perlu dikuasai karena sangat banyak digunakan dalam
berbagai aspek bidang, misalnya pada arus lalu lintas, jaringan listrik,
persamaan-persamaan kimia, model ekonomi, sosiologi,
ekologi, demografi, genetika, fisika dan lain-lain.
Apabila
memperhatikan fenomena-fenomena di alam, sebenarnya Allah sudah menyediakan
petunjuk dalam Al Quran untuk dipedomani. Namun manusia harus berusaha
bagaimana menguraikan secara operasionalnya untuk dapat diselesaikan setiap
permasalahan yang ada. Misalnya dalam Al Quran surah Al Maidah ayat 97 yang
artinya “Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi
manusia”. Selanjutnya dalam Asyura ayat 7 yang artinya “Demikianlah Kami
wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan
kepada Ummul Qura (pendudduk Mekkah) dan penduduk (negeri-negeri
disekelilingnya)”. Hal ini dibuktikan kemudian oleh Hussain (1978), bahwa Mekkah merupakan pusat bumi.
Hal diatas
merupakan masalah-masalah yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan untuk
diselesaikan dengan pendekatan-pendekatan yang ilmiah. Karenanya sudah
selayaknya untuk selalu berfikir dan merenungkan fenomena-fenomena
alam untuk dikaji dan diuraikan secara komplit. Seperti kandungan dalam Alquran surah Al baqarah ayat 164 didalam Katsir (2003:96), yang
artinya: sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam
dan siang, bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.
Berdasarkan
uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana aplikasi sistem
persamaan linear pada beberapa bidang serta relevansinya dengan ayat-ayat Al
Quran.
2. Tinjauan
Pustaka
Matematika Dalam Islam
Sebagai cabang
ilmu teoritis, menurut Kartanegara (2005:46) matematika
membahas beberapa aspek dari dunia matematika atau dunia imajinal. Ada cabang
matematika yang khusus, disebut ilmu hisab (aritmatika), yang membahas
objek-objek sejauh ia bisa dihitung. Menggunakan uang dengan mengetahui nilai
besarannya dalam bertransaksi bisnis adalah alah satu manfaat aritmatika.
Demikian juga mengukur benda baik dari sudut panjangnya tidak bisa dilakukan
kalau kita tidak tahu ilmu ini. Salah satu sub-cabang aritmatika tentu saja
adalah aljabar, seperti yang dikembangkan oleh al-khawarizmi dan dikembangkan
kemudian oleh ahli-ahli matematika Muslim. Sub-cabang lainnya adalah kalkulus.
Aspek
atau cabang lain dari ilmu matematika, yaitu geometri, yang inti pembahasannya
berupa ukuran dan bentuk-bentuk dasar, seperti garis, segi tiga, empat persegi
panjang, lingkaran elips, parabola, kerucut dsb. Bagi seorang arsitek, bidang
ilmu ini tidak bisa diabaikan. Karena sesungguhnya arsitektur adalah kemampuan
untuk menggabung berbagai bentuk abstrak tadi, sedemikian rupa sehingga ia bisa
diwujudkan menjadi bentuk bangunan yang unik sesuai dengan daya khayal atau
permintaan atau pesanan dari yang hendak membangun. Salah satu sub-cabang
geometri yang menggabungkan geometri dengan aritmatika adalah apa yang dikenal
sebagai trigonometri, yang telah dikembangkan oleh ilmuwan Muslim sampai
tingkat yang sangat tinggi.
Matematika dan Alquran
Pengetahuan dan matematika dalam Islam dapat
divisualisasikan oleh fakta bahwa ilmu matematika yang telah digunakan pada kinerja ritual agama Islam. Jika kita mempelajari sejarah
agama, kita tidak dapat menemukan suatu contoh tersendiri. Tidak ada agama umat manusia lain di mana konsep dan prosedur ilmiah
atau matematis yang digunakan dalam kinerja ritual agama. Fakta mengatakan
bahwa fitur yang benar-benar mengejutkan prestasi Arab dalam matematika adalah
hasil dari aturan agama . Ini
menjadi sangat penting bagi Muslim untuk mengetahui secar benar posisi Makkah dalam kaitannya dengan semua daerah berbeda atau lokasi di dunia Muslim
. Kaum Muslim juga menentukan
pergerakan matahari terbit dan terbenam, peredaran bulan untuk mengatur jadwal Ramadhan , dan pengukuran yang benar untuk
keperluan pembagian tanah warisan sesuai dengan ajaran Quran . Untuk melakukan semua hal-hal
tersebut, umat Islam
harus mengembangkan konsep matematika. Dengan pendekatan Al Quran dan pengetahuan ilmiah, ada
lima aspek utama ritual keagamaan di mana matematika diterapkan secara mutlak yaitu;
- Peraturan kalender hijriah (
periode berdasarkan bulan
) .
- Pengaturan shalat lima waktu ( periode berdasarkan matahari ).
- Penentuan arah kiblat ( untuk lokasi tertentu )
- Pembagian warisan (melibatkan
beberapa keterampilan dalam aritmatika
dan aljabar ) . - Geometri seni dekoratif Islam
(melibatkan berbagai desain geometris dan keterampilan )
Menurut Umar Farookh, perubahan umat Muslim diawali denagn pemahaman ilmu-ilmu
praktis yang akan menghasilkan
keuntungan langsung bagi mereka, baik dalam kehidupan individu pribadi atau dalam
kehidupan keagamaan masyarakat seperti matematika, astronomi dan kedokteran.
Ilmu aritmatika diperlukan karena memungkinkan mereka untuk menghitung warisan
dan untuk mempersiapkan kalender menghitung
hari dan tahun. Dari geometri, mereka bisa menemukan arah kiblat, dan dari
astronomi mereka bisa menentukan awal bulan suci Ramadhan dan waktu shalat. Oleh karena itu umat muslim membutuhkan
pengetahuan disamping dasar agama yang bersumber Al quran.
Menurut Kertanegara (2005:88),
bahwa ilmu-ilmu Matematika yang pada hakikatnya merupakan studi tentang pengukuran,
merupakan bidang kedua setelah metafisika, dan ia dibagi oleh Ibn Khaldun ke
dalam empat subdivisi: (1) geometri, yaitu cabang matematika yang
mengkaji tentang kuantitas (pengukuran-pengukuran) secara umum yang bisa
bersifat terputus (discontinuous) karena terdiri dari angka-angka, atau
berkesinambungan seperti figure-figur geometris. Mereka bisa bersifat satu
dimensi seperti garis, atau tiga dimensi seperti benda-benda matematis (mathematical
solid). (2) aritmetika, yaitu cabang matematika yang mempelajari
sifat-sifat esensial dan aksidental dari jumlah yang terputus yang disebut
bilangan (number). (3) musik, yakni cabang matematika yang mempelajari
proporsi suara dan bentuk-bentuk (modus)nya, dan pengukuran-pengukuran numeric
mereka. (4) astronomi, yaitu cabang matematika yang menetapkan
bentuk-bentuk bola-bola langit, menentukan posisi dan jumlah dari setiap planet
dan bintang tetap.
Hubungan ilmu pengetahuan dan Al Qur'an
Masalah ilmu
pengetahuan dan Al Qur'an adalah diskusi yang menarik dan kontroversial antara
pemikir dan studi agama Islam. Sebagian pemikir berusaha untuk menyebarkan isu
ini dan beberapa dari mereka menolaknya . Sejarah dan pandangan ilmiah memiliki
efek utama pada penerimaan atau penolakan. Menurut Barbaur hubungan sains dan agama terdiri dari empat
kategori yang meliputi (a) kontradiksi dan konflik, (b) independen, (c) interaksi atau dialog dan (d) kesatuan dan
integrasi. Pengelompokan ini sangat penting apabila seseorang sarjana ingin membuktikan atau memperluas idenya.
Sementara seorang penulis dengan pandangan positif menganggap satu
kesatuan tentang
hubungan agama dan ilmu pengetahuan, namun di sisi lain, ada suatu sudut pandang negatif telah menilai
kontradiksi atau kebebasan agama dan
ilmu pengetahuan. Terlihat, mereka yang menulis buku, artikel tentang hubungan
agama dan ilmu pengetahuan harus mengikuti atas klasifikasi tentang
hubungan ilmu pengetahuan dan Al Qur'an. Dalam hal ini, penulis yang
menggunakan klasifikasi ini harus
menerima kebenaran hubungan ini untuk menjelaskan idenya. Misalnya, buku yang berjudul
Konsep Geografis Gunung dalam Al Qur'an disebutkan bahwa "Al-Qur'an
konsisten menggambarkan gunung sebagai stabilisator untuk permukaan bumi dan
sebagai pasak untuk menahan permukaan bumi (yaitu litosfer bumi). Dengan ini, penulis menerima kebenaran ilmu
pengetahuan dan interaksi Al Qur'an, karena disebut diberbagai ensiklopedi geologi dan
sumber daya untuk tujuan membuktikan pernyataannya. Menurut
Zulkifli (2011:54), bahwa ada juga menyangkal/menolak adanya interaksi/hubungan antara ilmu
pengetahuan dan Al Qur'an dan menyatakan
bahwa jalan untuk
mencapai ilmu pengetahuan dan penemuan akan dapat dicapai melalui intelek/kepandaian dan pengalaman/percobaan daripada lewat tradisi dan ilmu agama.
Sebagai contoh, kata lautan (al
bahar) disebutkan 32 kali sedangkan kata daratan (al bar)
disebutkan 13 kali. Jika di jumlahkan perkataan yang berkaitan tentang “lautan”
dan daratan” adalah 45 perkataan. Seperti perhitungan
berikut: Lautan : 32/45 X 100% = 71.11111111% Daratan : 13/45 X 100% =
28.88888888%. Kini telah diketahui
peratusan bagi “Lautan” dan “Daratan” di dalam dunia ini sebagaimana yang di
sebutkan di dalam kitab suci Al Quran. Mahmood (2010:83),
menyebutkan bahwa awalnya dikatakan bahwa rasio lautan 75/25, dimana lautan
melingkupi 75% permuakaan bumi. Namun setelah
pengembangan satelit citra sekarang diketahui bahwa
aturan ini tidak tepat/ akurat. Ini merupakan suatu keajaiban ilmiah yang luar
biasa 1.400 tahun yang lalu dimana Al-Qur'an merupakan wahyu dari Allah,
Pencipta dunia, dan bahwa Muhammad (SAW) adalah utusan Allah sejati.
3.
Metode Penelitian
Dalam
penyusunan penelitian ini sesuai dengan objek yang diteliti, maka penulis
berupaya menentukan langkah kerja sesuai dengan metodologi penyusunan dengan jenis penelitian pustaka (Library Research).
Adapun sumber data primer: diperoleh dari jurnal, buku-buku matematika dan
Al-Qur’an serta bahan pustaka lainnya yang banyak digunakan untuk penulisan ini
yang relevan dengan permasalahan yang penulis bahas. Sedangkan sumber data skunder diperoleh dari bahan pustaka lainnya yang
mendukung penulisan ini serta relevan dengan permasalahan yang penulis bahas. Oleh
karena penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka teknik pengumpulan data
memakai sistem dokumenter. Dimana data-data yang dibutuhkan dicari dari jurnal,
buku-buku matematika dan Al-Qur’an serta bahan pustaka lainnya yang banyak
digunakan untuk penulisan ini yang relevan dengan permasalahan yang penulis
bahas. Selanjutnya analisis data disebutkan oleh Moleong (2006:248) bahwa
merupakan kegiatan mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan tanda atau kode dan mengkategorikan
data sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan hipotesis kerja berdasrkan data
tersebut. Teknik analisa data yang penulis pakai dalam penyusunan penelitian
ini yaitu analisa kualitatif dengan pendekatan content analysis. Metode
penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi. Namun demikian
dapat juga digunakan untuk penelitian yang bersifat obyektif.
4.
Hasil dan Pembahasan
Berikut ini
uaraian mengenai aplikasi sistem persamaan linear pada beberapa
masalah.
Aplikasi 1 : Arus Lalu-Lintas
Di bagian kota yang ramai dari
satu kota tertentu, dua kelompok jalan satu
arah berpotongan seperti diperlihatkan dalam Gambar . rata-rata jam dari
volume lalu-lintas yang memasuki dan meninggalkan bagian ini selama jam sibuk
diberikan dalam gambar.
Gambar 1: arus
lalu-lintas

Tentukan
banyaknya lalu lintas antara pada setiap perempatan
Penyelesaian. Pada setiap
perempatan banyaknya mobil yang masuk harus sama dengan banyaknya yang keluar.
Sebagai contoh, pada perempatan A, banyaknya mobil yang masuk adalah
dan banyaknya yang
keluar adalah
jadi



Dengan
cara yang serupa



Matriks yang
diperbesar untuk system ini adalah

Bentuk
eselon baris tereduksi untuk matriks ini adalah

Sistem
ini adalah konsisten dan karena terdapat
satu peubah bebas, maka terdapat banyak penyelesaian yang mungkin. Diagram arus
lalu lintas di atas tidak memberi informasi yang cukup untuk menentukan
secara tunggal. Jika banyaknya lalu lintas diketahui antara
setiap pasang perempatan, maka banyaknya lalu lintas di jalan raya selebihnya
dengan mudah dapat dihitung. Sebagai contoh, jika banyaknya lalu lintas antara
perempatan C dan D memiliki rata-rata 200 mobil per jam, maka
. selanjutnya dapat diselesaikan
dinyatakan dalam 





Aplikasi 2 :
Persamaan-Persamaan Kimia
Dalam
proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan menggunakan energy terpancardari sinar
matahari untuk mengubah karbon dioksida (
) dan air (
) menjadi glukosa (
) dan oksigen (
).




Persamaan kimia
dari reaksi ini berbentuk:

Supaya persamaan
menjadi seimbang maka harus dipilih
sehingga banyaknya atom-atom, hydrogen dan oksigen adalah
sama pada setiap ruas dari persamaan. Karena karbon dioksida mengandung satu
atom karbon dan glukosa mengandung enam atom karbon maka untuk menyeimbangkan
atom-atom karbon dibutuhkan syarat bahwa: 


Dengan
cara yang serupa untuk menyeimbangkan atom-atom oksigen dibutuhkan syarat: 

Dan akhirnya untuk menyeimbangkan
atom-atom hydrogen dibutuhkan syarat 

Jika
dipindahkan semua peubah-peubah ke ruas kiri dari ketiga persamaan ini maka
diperoleh system linear homogen


Berdasarkan Teorema sistem ini memiliki
penyelesaian taktrivial. Untuk dapat menyeimbangkan persamaan kimia diatas
harus mencari penyelesaian (
) yang entri-entrinya adalah bilangan bulat taknegatif. Jika
diselesaikan system ini dengan cara yang biasa maka dapat lihat bahwa
adalah peubah bebas
dan 



Khususnya jika
diambil
, maka
sehingga persamaan berbentuk




Aplikasi 3: Jaringan
listrik
Dalam suatu
jaringan listrik kita mungkin menentukan besar arus di setiap cabang yang dinyatakan
dalam resistensi dan tegangan. Satu contoh rangkaian khusus diberikan dalam
Gambar 2.

Simbol-simbol
dalam gambar ini mempunyai arti sebagai berikut:
Kawat yang dialiri
arus listrik
Sumber listrik
Resistor
Sumber listrik biasanya adalah baterai (diukur dalam volt)
yang menggerakkan muatan dan menghasilkan arus. Ini akan mengalir keluar dari
terminal baterai yang digambarkan oleh garis vertikal yang lebih panjang.
Resistansi diukur dalam ohm. Kode huruf menyatakan simpul (node) dan i menyatakan arus antara simpul.
Arus-arus dalam ampere. Tanda panah menunjukkan arah dari arus. Akan tetapi
jika salah satu arus, misalkan
, ternyata
menjadi negatif, ini berarti bahwa arus sepanjang cabang itu berlawanan arah
dengan tanda panah.

Untuk menentukan
kuat arus, digunakan hukum-hukum
Kirchhoff (Kirchhoff’s laws):
1. pada setiap
simpul jumlah dari kuat arus yang masuk sama dengan jumlah dari kuat arus yang
keluar.
2. di sekeliling
setiap simpul (loop) tertutup jumlah aljabar dari tegangan harus sama dengan
jumlah aljabar penurunan tegangan.
Penurunan tegangan
E untuk setiap tahanan diberikan oleh hukum Ohm
(ohm’s laws):

dimana i menyatakan arus dalam ampere dan R
adalah resistansi dalam Ohm.
Selanjutnya mencari arus-arus dalam jaringan yang
dilukiskan dalam gambar diatas dari hukum pertama kirchhoofs, sehingga
diperoleh

Aplikasi 4: model ekonomi untuk pertukaran barang
Misalkan disuatu
mayarakat primitif anggota dari suatu suku ditawarkan tiga bidang pekerjaan:
pertanian, membuat alat-alat dan perkakas, menenun dan menjahit pakaian.
Anggaplah bahwa pada permulaan suku tersebut tidak memiliki sistem keuangan dan
bahwa semua barang dan jasa dibarter. Misalkan ketiga kelompok ini dengan F, M dan C, dan misalkan bahwa grafik berarah dalam Gambar dibawah ini
menunjukkan bagaimana sistem barter ini bekerja.
Gambar dibawah ini menunjukkan
bahwa para petani tetap menahan setengah dari hasil buminya dan memberi
seperempat dari hasil buminya kepada para pengusaha pabrik dan seperempat
kepada penjahit pakaian. Para pengusaha pabrik membagi barang-barangnya secara
merata kepada ketiga kelompok tersebut, masing-masing sepertiga ke setiap
kelompok. Kelompok yang menghasilkan pakaian memberi setengah pakaian-pakaian
tersebut kepada para petani dan membagi setengah bagian yang lain secara merata
kepada para pengusaha pabrik dan mereka sendiri.
Hasilnya diringkaskan dalam
tabel berikut:
![]() |
Kolom pertama dari
tabel menunjukkan penyaluran hasil bumi yang dihasilkan oleh para petani, kolom
kedua menunjukkan penyaluran dari barang-barang hasil produksi, dan kolom
ketiga menunjukkan penyaluran pakaian.
Jika banyaknya anggota suku
tersebut bertambah maka sistem barter menjadi sangat tidak praktis dan sebagai
akibatnya suku tersebut memutuskan untuk mengadakan satu sistem keuangan untuk
perdagangan. Untuk sistem ekonomi sederhana ini anggap bahwa tidak akan terjadi
penimbunan modal atau hutang dan harga-harga untuk masing-masing dari ketiga
tipe barang tersebut harus mencerminkan nilai dari sistem barter yang ada.
Pertanyaannya adalah bagaimana memberi nilai-nilai pada ketiga tipe barang
tersebut yang hampir mewakili sistem barter yang sedang berlaku.
![]() |
Gambar 3: Sistem Barter
Masalahnya dapat diubah kedalam suatu sistem persamaan linear
menggunakan suatu model ekonomi , dan diperoleh

Ayat-ayat
Al Quran yang Relevan dengan Konsep Keseimbangan.
Kata
keseimbangan berawal dari kata seimbang yang artinya sama berat (kuat dan
sebagainya), setimbang, sebanding. Keseimbangan disebutkan oleh Daryanto
(1997:360), yang artinya keadaan
seimbang: keadaan yang terjadi bila semua gaya dan kecenderungan yang ada pada
setiap benda atau sistem persis dinetralkan atau dilawan oleh gaya atau
kecenderungan yang sama besar tetapi mempunyai arah yang berlawanan.
Dalam Al Quran terdapat kata
Keseimbangan yang berarti adil. Hal yang penting dalam kehidupan manusia yang
diajarkan dalam Al Quran adalah konsep keadilan. Konsep
keadilan dalam perspektif Alquran dapat dilihat pada penggunaan lafaz adil
dalam berbagai bentuk dan perubahannya. Muhammad Fu‟ad Abdul Baqiy dalam kitab
al-Mu‟jam al-Mufahras Li Alfaz, mengemukakan bahwa Lafaz adil dalam Alquran
disebutkan sebanyak 28 kali yang terdapat pada 28 ayat dalam 11 surah.
Secara etimologis kata adil al-adl bermakna al-istiwa (keadaan
lurus) juga bermakna: jujur, adil, seimbang, sama, sesuai, sederhana,
dan moderat,bahkan kata adl juga bermakna al-I’wjaj (keadaan
menyimpang) atau kembali, dan berpaling. Selanjutnya terdapat lafaz lain yang
semakna atau sinonim dengan kata al-adl yakni: al-qisthu dan al-Miezan.
Al-qisth mempunyai banyak arti, yakni:
berlaku adil, pembagian, memisah-misahkan, membuat jarak yang sama antara satu
dengan yang lain, hemat, neraca, angsuran, muqsith artinya orang yang
adil.Lafaz al-qisth dalam Alquran disebutkan 25 kali dengan berbagai
bentuk dan perubahannya yang diartikan dengan “yang adil”. Keadilan yang
tercakup pada lafaz ini meliputi pemenuhan kebutuhan dan hak-hak perorangan
atau pembagian, sehingga penggunaan lafaz al-qisth pada ayat 3 surah an-Nisa
adalah pemenuhan kebutuhan hak pemeliharaan anak perempuan yatim oleh walinya.
Sedangkan lafaz al-Mizan dalam
Alquran disebutkan 23 kali dengan berbagai bentuknya. Lafaz waznun yang
berarti timbangan atau menimbang, juga bermakna seimbang, sama berat, sama
jumlah, juga bermakna keseimbangan, juga berarti adil atau keadilan. Dengan
demikian Lafaz ini bermakna alat yang digunakan untuk mengukur atau norma yang
digunakan untuk menetapkan keadilan.
Menurut
Ambo (2010:275) menyebutkan bahwa Alquran menggunakan beberapa lafaz yang bermakna
adil yang dipakai dalam kontes kalimat yang berbeda, yakni: lafaz qisth,
al-adl , dan miezan
yang bermakna perintah Allah kepada manusia untuk berlaku adil, Seperti
firman Allah swt., pada surah al-A’raf ayat 29, an nahl ayat 90, arrahman ayat
7-8, an nisa ayat 58, dan infithar.
Qs al a’raf
ö@è% zsDr& ’În1u‘ ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( (#qßJŠÏ%r&ur
öNä3ydqã_ãr y‰ZÏã Èe@à2 7‰Éfó¡tB çnqãã÷Š$#ur šúüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# 4 $yJx. öNä.r&y‰t/ tbrߊqãès? ÇËÒÈ
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh
menjalankan keadilan". dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu
di Setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu
kepada-Nya. sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian
pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".
Qs An Nahl
* ¨bÎ) ©!$# ããBù'tƒ
ÉAô‰yèø9$$Î/
Ç`»|¡ômM}$#ur Ç›!$tGƒÎ)ur
“ÏŒ
4†n1öà)ø9$#
4‘sS÷Ztƒur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ìx6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4 öNä3ÝàÏètƒ öNà6¯=yès9 šcrã©.x‹s? ÇÒÉÈ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Ar rahman
uä!$yJ¡¡9$#ur $ygyèsùu‘ yì|Êurur
šc#u”ÏJø9$#
ÇÐÈ žwr& (#öqtóôÜs? ’Îû Èb#u”ÏJø9$# ÇÑÈ
Dan Allah telah meninggikan langit
dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
Supaya kamu jangan melampaui batas
tentang neraca itu.
An nisa
* ¨bÎ) ©!$# öNä.ããBù'tƒ br& (#r–Šxsè? ÏM»uZ»tBF{$# #’n<Î) $ygÎ=÷dr& #sŒÎ)ur OçFôJs3ym
tû÷üt/
Ĩ$¨Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉAô‰yèø9$$Î/
4 ¨bÎ) ©!$# $KÏèÏR /ä3ÝàÏètƒ
ÿ¾ÏmÎ/
3 ¨bÎ) ©!$# tb%x.
$Jè‹Ïÿxœ #ZŽÅÁt/ ÇÎÑÈ
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Al-infithar
ayat 7
“Ï%©!$# y7s)n=yz
y71§q|¡sù
y7s9y‰yèsù ÇÐÈ
Yang telah menciptakan kamu lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang.
Sedangkan
ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan konteks permasalahan pada aplikasi non
matematika dapat dilihat pada surah Al Anbiyaa, Al Mulk, An Nur, Ali Imran, Al
Baqarah.
Al Anbiyaa ayat
33
uqèdur “Ï%©!$# t,n=y{ Ÿ@ø‹©9$# u‘$pk¨]9$#ur }§ôJ¤±9$#ur tyJs)ø9$#ur ( @@ä. ’Îû ;7n=sù tbqßst7ó¡o„ ÇÌÌÈ
Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Al muluk ayat 3-4
ÇËÈ “Ï%©!$# t,n=y{
yìö7y™
;Nºuq»yJy™ $]%$t7ÏÛ
( $¨B 3“ts? †Îû È,ù=yz Ç`»uH÷q§9$# `ÏB ;Nâq»xÿs? ( ÆìÅ_ö‘$$sù uŽ|Çt7ø9$# ö@yd 3“ts? `ÏB 9‘qäÜèù ÇÌÈ §NèO ÆìÅ_ö‘$# uŽ|Çt7ø9$# Èû÷üs?§x. ó=Î=s)Ztƒ
y7ø‹s9Î) çŽ|Çt7ø9$# $Y¥Å™%s{
uqèdur
׎šym ÇÍÈ
Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu
Lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.
An Nur ayat 35
* ª!$# â‘qçR ÅVºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur 4 ã@sWtB ¾ÍnÍ‘qçR
;o4qs3ô±ÏJx.
$pkŽÏù
îy$t6óÁÏB
( ßy$t6óÁÏJø9$# ’Îû
>py_%y`ã—
( èpy_%y`–“9$# $pk¨Xr(x. Ò=x.öqx.
A“Íh‘ߊ ߉s%qム`ÏB
;otyfx© 7pŸ2t»t6•B 7ptRqçG÷ƒy— žw 7p§‹Ï%÷ŽŸ° Ÿwur 7p¨ŠÎ/óxî ߊ%s3tƒ $pkçJ÷ƒy—
âäûÓÅÓムöqs9ur
óOs9 çmó¡|¡ôJs? Ö‘$tR 4 î‘qœR
4’n?tã
9‘qçR 3 “ωöku‰ ª!$# ¾ÍnÍ‘qãZÏ9 `tB
âä!$t±o„ 4 ÛUÎŽôØo„ur ª!$# Ÿ@»sWøBF{$#
Ĩ$¨Y=Ï9 3 ª!$#ur Èe@ä3Î/ >äóÓx«
ÒOŠÎ=tæ ÇÌÎÈ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada)
langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang
tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan)
kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak
di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya
(saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas
cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia
kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah
Maha mengetahui segala sesuatu.
Ali Imron Ayat 130
$yg•ƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#qè=à2ù's? (##qt/Ìh9$# $Zÿ»yèôÊr& Zpxÿy軟ҕB ( (#qà)¨?$#ur ©!$# öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÊÌÉÈ
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
Al Baqarah ayat 188
Ÿwur (#þqè=ä.ù's? Nä3s9ºuqøBr& Nä3oY÷t/ È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ (#qä9ô‰è?ur !$ygÎ/
’n<Î) ÏQ$¤6çtø:$# (#qè=à2ù'tGÏ9 $Z)ƒÌsù
ô`ÏiB ÉAºuqøBr& Ĩ$¨Y9$# ÉOøOM}$$Î/ óOçFRr&ur tbqßJn=÷ès?
ÇÊÑÑÈ
Dan janganlah sebahagian kamu memakan
harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, Padahal kamu mengetahui.
5.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a.
Konsep keseimbangan terdapat dalam surah
al-A’raf ayat 29, an nahl ayat 90, arrahman ayat 7-8, an nisa ayat 58, dan infithar ayat 7. Sedangkan
ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan konteks permasalahan pada aplikasi non
matematika dapat dilihat pada surah Al Anbiyaa ayat 130, Al Mulk ayat 3 dan 4,
An Nur ayat 35, Ali Imran ayat 130, Al Baqarah ayat 188.
b.
Ayat-ayat al Quran yang berkaitan dengan konteks permasalahan
pada aplikasi non matematika merupakan konsep awal masalah tersebut. Sedangkan
ayat-ayat Al Quran tentang konsep
keseimbangan merupakan konsep operasional dalam melahirkan aturan-aturan,
kaidah-kaidah ataupun prinsip-prinsip.
6. Daftar Kepustakaan
Ambo, Asse. 2010. Konsep Keadilan dalam Al Quran. Jurnal Ar Risalah. Vol. 10 No. 2
S,S Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (EYD dan
Pengetahuan Umum. Surabaya: Apollo
Hussain, Kamel. 1978. Majalah Al Arabiyyah. Edisi 237. Ogos
J.
Steven, Leon. 2001. Aljabar Linear
dan Aplikasinya. Jakarta:
Erlangga
Kartanegara,
Mulyadi. 2005. Integrasi Ilmu Sebuah Rekonstruksi Holistik. Jakarta: UIN Jakarta Press
Katsir,
Ibnu 2003. Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adhim. Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiah
Mahmood, Sultan
Bashir 2010. The Miraculous Quran a Challenge to Science &
Mathematics. Islamabad: Dar-ul-Hikmat International
Moleong,
Lexi J. 2006. Metodelogi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Zulkifli, Mohd Yakub dan Ghar, Majid Danes. 2011. Islam and the Relation of Science and the
Quran, International conference of humanities, society and culture IPEDR. Vol.
20. Singapore: IACSIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar